Sabtu, 27 Agustus 2011

AWAL KEHANCURAN



Jika sang Pencipta mememerintahkan untuk membalikkan semesta
Mengakhiri kehidupan pertama ini
Ia memerintahkan peniup sangkakala
Untuk kehancuran semesta
Tiupan sangkakala melepaskan segala yang mengikat
Terlepaslah segala hal yang mengikat diantara bnagian bagian semesta
Bumi bergetar dan berguncang keras
Gunung-gunung menumpahkan isi perutnya
Menjadi kapas- kapas yang berhamburan

Langit meledak dengan keras
Rusaklah seluruh aturan
Bintang-bintang pecah dan matahari gelap gulita
Hilanglah seluruh cahaya
Isi semesta kehilangan eksistensinya
Luluhlah semua komposisi langit
Peredaran isi langit berantakan
Bagaikan tembaga yang luluh sempurna
Alam menjadi kabut dan asap
Sebagaimana sebelum keberadaan bumi diciptakan sang Khalik
Sebagai awal kehancuran alam semesta

( Dipetik dari Tamasya ke Negeri Akhirat oleh Syaikh Mahmud al-Mishri )
27 Agustus 2011/ramadhan 1432

Jumat, 26 Agustus 2011

" HANYA DUSTA "



Katanya beriman kepada Allah Yang Maha Tunggal
Tidak ada Ilah selain Dia
Dia Yang Maha berkuasa tidak tertandingi
Tapi kenapa didustakan
Melarungkan sesajen di laut
Mempersembahkan ritual pesta bumi
Menyembelih hewan untuk selain Dia
Kita percaya selain Dia masih ada Ilah-ilah lain
Sungguh ternyata masih ada dusta

Katanya beriman kepada malaikat
Namun ingkar akan dua pencatat kebaikan dan keburukan
Tidak pernah malu berbuat kedzaliman dan kemaksiatan
Tidak pernah merasa takut akan pertanyaan Munkar dan Nakir
Tidak pernah malu kepada malaikat yang selalu bertasybih

Katanya beriman kepada Kitab-kitab Allah
Namun al-Qur’an tidak dijadikan pelita hati
Ayat-ayat al-Qur’an dibacakan untuk yang mati
Kitabullah hanya sebagai lantunan musabaqah

Katanya beriman kepada para Rasul
Muhammad Rasul-Nya terakhir
Diicintai sepenuh hati
Tapi sunnahnya diabaikan dan diingkari
Bid’ah dijadikan kebanggaan dibela sepenuh hati
Teladan Rasul diterlantarkan dan ditinggalkan

Katanya beriman kepada hari akhir
Percaya akan hari perhitungan
Percaya adanya hidup abadi sesudah kematian
Percaya akan keberadaan surga dan neraka
Namun selalu bergaul dengan perbuatan maksiat
Larangan dijadikan sahabat
Perintah wajib dilupakan

Katanya beriman kepada takdir
Kehendak-Nya pasti terjadi
Keputusan-Nya pasti terealisasi
Tapi ketetapan-Nya diingkari
Rezeki dari-Nya tidak disyukuri
Semuanya hanyalah dusta belaka

Minggu terakhir Ramadhan 1432 H
( by : musni Japrie )

Sabtu, 20 Agustus 2011

A N A K K U



By : Musni Japrie


Anakku kalian buah cinta
Titipan dari sang Pencipta
Nikmat tak terkira kalian terlahir dalam islam
Kalian kertas putih yang diatasnya dilukiskan iman
Bukan majusi, yahudi atau Nasrani
Kalian akan menghalangi jalan kami kesurga
Bila tidak menyalakan cahaya imam di hati kalian

Anakku……..
Jagalah Sang Khalik
Niscaya Dia akan menjagamu
Dia telah penuhi hak-hak kalian
Penuhilah hak-hak-Nya oleh kalian
Ta’ati Dia, jangan kalian durhakai Dia
Syukuri Dia tapi jangan kalian kufuri
Amalkan syari’atnya dan jangan kau abaikan perintah-Nya
Jangan kau coba kau dekati Larangan-Nya, jauhi sejauh-jauhnya
Takutlah kalian kepada-Nya
Jangan kalian sombong, karena kalian berjalan diatas bumi-Nya

Anakku kalian buah cinta
Jadilah kalian menjadi perindu Wajah-Nya
Rendahkan diri kalian di hadapan-Nya
Sujudlah kalian ditelapak kaki-Nya
Kalian adalah hamba-hamba-N ya yang duafa
Telusuri jalan-Nya
Jangan ikuti jalannya syaitan
Abaikan ajakan hawa nafsu
Karena hawa nafsu berselaputkan kenikmatan yang menipu
Jalan kepada-Nya terselubung kepahitan
Syaitan dengan sekutunya menjadikan dosa semanis gula, seindah pelangi
Cinta dibuatnya pahit, sepahit empedu
Neraka dihiasinya dengan kenikmatan
Surga dihiasinya dengan derita
Janganlah kalian tertipu olehnya

Tepian Mahakam, 21 Ramadhan 1432 H

AL-AZHIIM ( YANG MAHA AGUNG )


dirangkai oleh : Musni Japrie

Allah Yang Mahaagung
Milik-Nya semua sifat dan makna yang mengharuskan keagungan-Nya
Tidak ada yang bisa memuji-Nya sebagaimana mestinya
Tidak ada yang mampu menghabiskan pujian kepada-Nya
Dia memuji diri-Nya melebihi segala pujian dari hamba-Nya
Dia bersifat dengan segala sifat kesempurnaan
Milik-Nya kesempurnaan yang paling sempurna
Tidak ada seorang makhluk pun yang berhak dibesarkan
Sebagaimana Dia dibesarkan
Hak Dia untuk dibesarkan semua hamba
Setiap hamba bersungguh-sungguh mengenal-Nya
Mencintai-Nya dan menghinakan diri dihadapan-Nya
Setiap hamba bersifat lemah dihadapan- Nya
Tunduk bagi kebesaran-Nya dan takut kepada-Nya
Dengan lisan memuji-Nya
Bersyukur dengan anggota tubuh dan beribadah kepada-Nya
Dia ditakuti karena kebesaran-Nya dengan sebenar-benar takwa
Dia ditaati, tidak didurhakai
Diingat dan tidak dilupakan
Disyukuri tidak dikufuri
Meninggalkan yang diharamkan-Nya
Mengamalkan yang disyari’atkan-Nya
( Sumber: Kitab syarah Asma’ul Husna oleh Dr.Sa’id bin ‘Ali bin Wahf al-Qahthani )

Samarinda kota tepian, Minggu ke 3 Agustus 2011

Kamis, 18 Agustus 2011

"WAHAI DIRI "



By : Musni Japrie


Celakah engkau wahai diri
Bila engkau tidak sadar bahwa rembang petang semakin mendekat
Temaram senja akan menjelang
Sisa hari-hari mu semakin sedikit
Engkau masih asyik dengan senda gurau dan gelak tawa
Bermain dalam panggung sandiwara dunia yang gemerlapan
Melalaikan engkau dari perjalanan panjang dalam keabadian

Celakalah engkau wahai diri
Engkau abaikan tanda-tanda zaman
Rambut hitam legam telah memutih
Ketampanan dan kecantikan memudar
Kulit-kulit tubuh kering mengeriput
Utusan akan datang menjemput
Tidakkah kau bercermin banyak sudah yang diusung ke liang lahat

Celaka engkau wahai diri
Bila engkau tidak segera merubah arah kemudi
Jurang dalam di depanmu menanti
Bila air matamu tidak menetes untuk penyesalan
Kelak engkau akan menangis berkepanjangan
Tak akan kuat tubuhmu kelak menanggung siksa
Jangan kau turutkan ajakan hawa nafsu
Mendapatkan nikmat sesaat
Namun penyesalan tak henti berkepanjangan

Wahai diri……
Bersegeralah membasuh dirimu dengan air taubat
Bersungkurlah dihadapan Khalikmu
Sesungguhnya hanya taubat yang menyelamatkanmu
Rabb yang pengampun menerima taubat setiap insan
Sebelum ajal menjemput

Jln.Jakarta BB-12, minggu ke III Ramadhan 1432

Selasa, 16 Agustus 2011

" M U Q A D D I M A H '



Segala puji bagi-Mu, Tuhanku
Seluruh sanjungan hanya layak aku tujukan kepada-Mu, wahai Yang Maha Mulia
Segenap penghargaan, sampai kapan pun, hanya pantas aku sematkan kepada-Mu Wahai Yang Maha agung
Cinta sejati dan murni aku labuhkan kepada-Mu, wahai Yang Maha Lembut
Shalat dan ibadahku yang lainnya hanya aku persembahkan kepada-Mu
Bahkan, hidup dan matiku pun aku serahkan kepada-Mu, wahai yang Maha Hidup dan maha Berdiri Sendiri
Zikir,doa dan syukur ku panjatkan kepada-Mu, wahai Yang Maha Mulia lagi Maha Pemurah
Aku bersaksi tidak ada Tuhan selain Engkau, dan aku bersaksi bahwa Muhammad shalalahua’laihi wa sallam adalah hamba yang menjadi Rasul-Mu
Aku bersaksi bahwa Engkau adalah Tuhan Yang Maha Satu dalam Zat-Mu, nama-nama-Mu, sifat-sifat-Mu dan
Tindakan-tindakan –Mu
Tiada Tuhan selain Engkau
Aku pun bersaksi Engkaulah yang berhak disembah, wajib dita’ati, layak diingat dan disyukuri, pantas dipatuhi,
Dicintai, diagungkan, disucikan, dipintai dan dijadikan tujuan.
Maha Suci Engkau dari segala macam sekutu, teman, saingan dan penyerupaan
Engkau Maha Esa, tempat melabuhkan permintaan
Tidak beranak dan tidak diperanakkan
Serta tidak ada sesuatupun yang setara dengan-Mu

MY DEAR


by : Musni Japrie•

My dear
Salam mesra selalu untukmu
Entah sejak kapan awalnya
Namun yang pasti seisi alam tersenyum selalu kepadaku
Kicauan burung kenari disela dedaunan membawakan simfoni
Merdu, bak nyanyian dari surga
Pagi dengan lazuardi membiru dan senja temaram kemuning menyemarakkan lembayung.
Semuanya serba indah dipandanganku setelah engkau hadir dengan kecantikan dan senyum dibibirmu

Engkau yang paling tercantik diantara dara-dara cantik
Engkau yang paling berkilau diantara kemilau-kemilau
Engkau juita nan jelita diantara seluruh juita- juita
Terpukau hati melihatmu oh juita ku

Entah sejak kapan awalnya
Kiranya benih-benih cinta mulai bersemidan tumbuh di kalbu
Gelora hati bergemuruh menahan rindu
Tak sanggup aku menahan beban asmara

Oh my dear…..

Peperangan dalam diri antara kehendak mencetuskan dan kehendak untuk memendamkannya dan menguburkannya dalam-dalam
Tidak satu nada dan kata yang dapat terucap
Kecuali rangkaian hurup-huruf dalam lembaran surat

Gemetaran jari jemari merangkai huruf demi huruf, kata demi kata dan kalimat demi kalimat untuk terciptanya lembaran surat ini
Begitu banyak ungkapan gelora kalbu yang minta dituangkan
Begitu banyak kerinduan yang minta dibisikan
B egitu banyak hayal kemesraan yang dibayangkan
Semua itu menyatu dalam alunan nada aku cinta kamu

My dear……….

Perkenankanlah beta mengucapkan kata cinta
Hanya untuk juita nan jelita
Perkenankanlah beta memujamu
Sejumput harapan menyembul kiranya engkau juita nan jelita
Berkenan untuk menyirami kalbu yang dahaga akan cintamu

My dear……

Kini terbebas rasanya beban yang menghimpit jiwa
Surat bernada cinta terangkai sudah
Sudilah engkau wahai juitaku nan jelita
Menggoreskan kalam menyanyikan gurindam cinta yang sama

Tak sanggup lagi aku mengungkapan semua jeritan jiwa
Malam semakin larut, pagi yang cerah semoga menanti
Akhirnya tiada kata yang tepat menutup surat ini selain
Aku mencintaimu.

Salam hangat penuh kemesraan
Dari seseorang yang merindukanmu tanpa henti
Lovely………

SUARA HATIKU


BY : Musni Japrie

Dengarlah suara hatiku
Kukirim lewat angin berlalu
Aku cinta kamu wahai kasihku
Meski gunung dan lautan memisahkan engkau dan aku
Tapi cinta kita terpadu dalam pautan lagu merdu

Engkau cintaku nan cantik jelita
Bagaikan bulan dimalam purnama
Tiada satupun yang memisah cinta kita berdua
Andaikan engkau bunga sakura
Aku akan menjadi embun pagi membisikkan kata
Aku cinta apapun yang kau punya
Wajahmu, senyum indahmu, bibirmu yang memerah serta sinar mata.
Semuanya tidak pernah terlupa
Semuanya ada di dalam dada.

Juni 2011

CINTA DIANTARA DUA PULAU


By : Musni Japrie
Buat seseorang diujung seberang

Kutuliskan puisi ini dengan kalam hati
Kunamakan dengan puisi cinta
Bagi dua insan diantara dua pulau
Dipisahkan oleh samudera luas tanpa tepi
Dan gelombang gairah penuh asa

Dua anak manusia terpaut cinta diantara dua pulau
Berkirim kisah pada angin semilir dan burung-burung camar
Berbisik mengenai kerinduan dan keterasingan
Bercanda ria dengan hurup dan kata tanpa suara
Didunia maya penuh hayalan

Dua anak manusia terpisah diantara dua pulau
Saling berpagut gairah dan kerinduan dalam bayangan
Melepas dendam qalbu yang lama terpendam
Kisah kasih dua anak manusia terpisah garis-garis batas samudera diujung langit
Akankah hayal-hayal keduanya akan berbentuk dalam nyata.

Senin, 15 Agustus 2011

AKU KETUK PINTU-MU



By : Musni Japrie

Tuhan………
Tertatih-tatih hamba datang mengetuk pintu-Mu
Terseok lelah membawa membawa beban tak perpikulkan
Setumpuk dosa segunung maksiat
Yang hamba kumpulkan dalam perjalanan ini

Tuhan……….
Hamba yang daif ini bergelimang lumpur hitam dunia
Berjalan dengan kesombongan diri
Mempertontonkan kepada manusia rasa ujub diri hamba
Bersemayam dalam kalbu penyakit jiwa hasad,iri dan dengki

Tuhan………
Hamba datang didepan pintu-Mu
Teteskan dalam sanubari hamba embun belas kasih-Mu
Berilah lentera di kalbu hamba penerang ke jalan-Mu
Rangkullah hamba dengan ampunan dan maaf-Mu

Tuhan………..
Mentari telah lama berangkat menuju rembang petang
Desahan nafas tersentak-sentak
Terimalah permohan ampun hamba
Selagi matahari matahari masih diufuk timur
Curahkanlah magfirah-Mu

Di Ujung Kampung , Pertengahan Ramadhan 1432 H

HAMBA KETUK PINTU- MU



By : Musni Japrie

Tuhan………
Tertatih-tatih hamba datang mengetuk pintu-Mu
Terseok lelah membawa membawa beban tak perpikulkan
Setumpuk dosa segunung maksiat
Yang hamba kumpulkan dalam perjalanan ini

Tuhan……….
Hamba yang daif ini bergelimang lumpur hitam dunia
Berjalan dengan kesombongan diri
Mempertontonkan kepada manusia rasa ujub diri hamba
Bersemayam dalam kalbu penyakit jiwa hasad,iri dan dengki

Tuhan………
Hamba datang didepan pintu-Mu
Teteskan dalam sanubari hamba embun belas kasih-Mu
Berilah lentera di kalbu hamba penerang ke jalan-Mu
Rangkullah hamba dengan ampunan dan maaf-Mu

Tuhan………..
Mentari telah lama berangkat menuju rembang petang
Desahan nafas tersentak-sentak
Terimalah permohan ampun hamba
Selagi matahari matahari masih diufuk timur
Curahkanlah magfirah-Mu

Di Ujung Kampung , Pertengahan Ramadhan 1432 H

A D I N D A K U




By : Musni Japrie

Adindaku sayang
Engkau mentari pagi yang datang menjelang
Menyunggingkan sejum lembut merasuk kalbu
Meneteskan embun penyejuk jiwa
Membelai rasa terhanyut rindu

Adindaku sayang
Engkau mentari pagi datang menyingkap tirai
Mengajak bercanda dalam desahan nafas asmara
Terbuai berdua dalam nada-nada berahi
Bergayut diantara kuntum-kuntum bunga

Adindaku sayang
Engkau adalah rembulan yang datang dikala purnama
Bagaikan dewi malam yang lagi kasmaran
Berselendangkan gemerlap bintang
Diarak kerlip cahaya kunang-kunang senja
Engkau pagut aku dengan hangatnya cinta

Adindaku sayang
Engkau juita malam yang datang bersuluh bintang
Dibawa hembusan angin lembut membawa wewangian
Kubisikkan nyanyi rangkulah aku dalam mimpi indahmu
Selimuti aku dengan kasihmu
Buailah aku dengan kelembutan jiwamu hingga fajar terbentang

Adindaku sayang
Akankah mimpi indah ini berlabuh dipelabuhan terakhir
Meski senja mulai memerah tembaga
Ataukah dedaunan akan gugur berserakan dihembus angin selatan
Terhempas dalam sepi dan nestafa yang tidak berujung.

Tepian Mahakam, Agustus 2011

PANTUN NASIHAT ( VIII )

Orang Daik memacu kuda
Kuda dipacu deras sekali
Buat baik berpada-pada
Buat jahat jangan sekali

Dayung perahu tuju haluan
Membawa rokok bersama rempah
Kalau ilmu tidak diamalkan
Ibarat pokok tidak berbuah

Kalau kita menebang jati
Biar serpih tumbangnya jangan
Kalau kita mencari ganti
Biar lebih kurang jangan

Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah

Pantai Mersing kuala Johor
Pantainya bersih sangat mashyur
Pohonkan doa kita bersyukur
Negara kita aman dan makmur

Orang tua patut disegani
Boleh mendapat ajarnasihat
Ular yang bisa tidak begini
Bisa lagi lidah yang jahat

Ramai orang menggali perigi
Ambil buluh lalu diikat
Ilmu dicari tak akan rugi
Buat bekalan dunia akhirat

Tuan Haji memakai jubah
Singgah sembahyang di tepi lorong
Kalau sudah kehendak Allah
Rezeki segenggam jadi sekarung

Patah gading serpih tanduk
Mari diletak di atas papan
Jika tahu ganja itu mabuk
Buat apakah ia dimakan

Anak rusa masuk ke taman
Puas sudah orang memburu
Kalau muda jadikan teman
Kalau tua jadikan guru

Berakit ke hulu dengan bergalah
Buluh pecah terbelahdua
Orang tua jangan dilangkah
Kelak biadap dituduhnya pula

Rusa betina berbelang kaki
Mati terkena jerat sembat
Orang yang muda kita sanjungi
Orang yang tua kita hormat

Sorong papan tarik papan
Buah keranji dalam perahu
Suruh makan awak makan
Suruh mengaji awak tak mahu

Adik ke kedai membeli halia
Emak memesan membeli laksa
Jadilah insan berhati mulia
Baik hati berbudi bahasa

PANTUN NASIHAT VIII

Ramai orang membeli jamu
Di bawah pokok cuaca redup
Bersungguh-sungguh mencari ilmu
Ilmu dicari penyuluh hidup

Apa guna berkain batik
Kalau tidak dengan sucinya?
Apa guna beristeri cantik
Kalau tidak dengan budinya

Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian

Buah cempedak diluar pagar
Ambil galah tolong jolokkan
Saya budak baru belajar
Kalau salah tolong tunjukkan

Pisang emas dibawa belayar
Masak sebiji di atas peti
Hutang emas boleh dibayar
Hutang budi dibawa mati

Dalam semak ada duri
Ayam kuning buat sarang
Orang tamak selalu rugi
Macam anjing dengan bayang

Baik-baik mengirai padi
Takut mercik ke muka orang
Biar pandai menjaga diri
Takut nanti diejek orang

Ke hulu membuat pagar
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Supaya jangan sesal kemudian

Mari kita tanam halia
Ambil sedikit buat juadah
Usia muda jangan disia
Nanti tua sesal tak sudah

Padi muda jangan dilurut
Kalau dilurut pecah batang
Hati muda jangan diturut
Kalau diturut salah datang

Cuaca gelap semakin redup
Masakan boleh kembali terang
Budi bahasa amalan hidup
Barulah kekal dihormati orang

PANTUN NASIHAT VII

juga Anak Siti anak yang manja
Suka berjalan di atas titi
Orang yang malas hendak bekerja
Pasti menyesal satu hari nanti

Bintang tujuh sinar berseri
Bulan purnama datang menerpa
Ajaran guru hendak ditaati
Mana yang dapat jangan dilupa

Parang tajam tidak berhulu
Buat menetak si pokok Ru
Bila belajar tekun selalu
Jangan ingkar nasihat guru

Hari malam gelap-gelita
Pasang lilin jalan ke taman
Sopan santun budaya kita
Jadi kebanggaan zaman berzaman

Pergi berburu sampai ke sempadan
Dapat Kancil badan berjalur
Biar carik baju di badan
Asalkan hati bersih dan jujur

Pulau Pandan jauh ke tengah
Gunung Daik bercabang tiga
Hancur badan dikandung tanah
Budi yang baik di kenang juga

PANTUN NASIHAT VI

Terang bulan di malam sepi
Cahya memancar kepangkal kelapa
Hidup di dunia buatlah bakti
Kepada ibu dan juga bapa

Kapal kecil jangan dibelok
Kalau dibelok patah tiangnya
Budak kecil jangan di peluk
Kalau dipeluk patah tulangnya

Asal kapas menjadi benang
Dari benang dibuat kain
Barang yang lepas jangan dikenang
Sudah menjadi hak orang lain

Tengahari pergi mengail
Dapat seekor ikan tenggiri
Jangan amalkan sikap bakhil
Akan merosak diri sendiri

Kapal Anjiman disangka hantu
Nampak dari Kuala Acheh
Rosak iman kerana nafsu
Rosak hati kerana kasih

Tingkap papan kayu bersegi
Sampan sakat di Pulau Angsa
Indah tampan kerana budi
Tinggi darjat kerana bahasa

PANTUN NASIHAT V

Masuk hutan pakai sepatu
Takut kena gigitan pacat
Kalau kita selalu bersatu
Apa kerja mudah dibuat

Bandar baru Seberang Perai
Gunung Daik bercabang tiga
Hancur badan tulang berkecai
Budi yang baik dikenang juga

Encik Dollah pergi ka Jambi
Pergi pagi kembali petang
Kalau Tuhan hendak membagi
Pintu berkancing rezeki datang

Orang haji dari Jeddah
Buah kurma berlambak-lambak
Pekerjaan guru bukanlah mudah
Bagai kerja menolak ombak

Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah

PANTUN NASIHAT IV

Buah cempedak bentuknya bujur
Sangat disukai oleh semua
Jika kita bersikap jujur
Hidup kita dipandang mulia
Jikalau tuan mengangkat peti
Tolong masukkan segala barang
Jikalau anak-anak bersatu hati

Kerja yang susah menjadi senang
Asam kandis mari dihiris
Manis sekali rasa isinya
Dilihat manis dipandang manis

Lebih manis hati budinya
Kayu bakar dibuat arang
Arang dibakar memanaskan diri
Jangan mudah menyalahkan orang

Cermin muka lihat sendiri
Selasih tumbuh di tepi telaga
Selasih dimakan si anak kuda
Kasih ibu membaa ke syurga
Kasih saudara masa berada

PAN TUN NASIHAT III

Pakai baju warna biru
Pergi ke sekolah pukul satu
Murid sentiasa hormatkan guru
Kerana guru pembekal ilmu

Lagu bernama serampang laut
Ditiup angin dari Selatan
Layar dikembang kemudi dipaut
Kalau tak laju binasa badan

Padi segemal kepuk di hulu
Sirih di hilir merekap junjungan
Kepalang duduk menuntut ilmu
Pasir sebutir jadikan intan.

Budak-budak berkejar-kejar
Rasa gembira bermain di sana
Kalau kita rajin belajar
Tentu kita akan berjaya

Jangan pergi mandi di lombong
Emak dan kakak sedang mencuci
Jangan suka bercakap bohong
Semua kawan akan membenci

PAN TUN NASIHAT II

Buah pelaga makan dikikir
Dibawa orang dari hulu
Sebarang kerja hendak difikir
Supaya jangan mendapat malu

Kemumu di tengah pekan
Dihembus angin jatuh ke bawah
Ilmu yang tidak diamalkan
Bagai pohon tidak berbuah

Tumbuh melata si pokok tebu
Pergi pasar membeli daging
Banyak harta tak ada ilmu
Bagai rumah tidak berdinding

Tulis surat di dalam gelap
Ayatnya banyak yang tidak kena
Jagalah diri jangan tersilap
Jikalau silap awak yang bencana

Hendak belayar ke Teluk Betong
Sambil mencuba labuhkan pukat
Bulat air kerana pembetung
Bulat manusia kerana muafakat

PANTUN NASIHAT I


Angin teluk menyisir pantai
Hanyut rumpai di bawah titi
Biarlah buruk kain dipakai
Asal pandai mengambil hati

Pergi mendaki Gunung Daik
Hendak menjerat kancil dan rusa
Bergotong-royong amalan yang baik
Elok diamalkan setiap masa

Air melurut ke tepian mandi
Kembang berseri bunga senduduk
Elok diturut resmi padi
Semakin berisi semakin tunduk

Daun sirih ulam Cik Da
Makan sekapur lalu mati
Walaupun banyak ilmu di dada
Biar merunduk resmi padi

Buah pelaga makan dikikir
Dibawa orang dari hulu
Sebarang kerja hendak difikir
Supaya jangan mendapat malu

PANTUN PUASA


Salam dihulur kasih diterima,
Agar ikatan terjalin mesra,
Syaaban berlalu Ramadhan menjelma,
Tingkatkan amalan hadkan selera…

Hubungan terikat sesama manusia,
Hati bertaut rasa dikongsi,
Nafsu disekat elakkan dosa,
Hati disuci pelbagai dimensi…

Bukan mudah menahan diri,
Bukan sukar mengawal situasi,
Tekadkan nurani tegarkan diri,
Ingatlah Yg Maha Melihat sentiasa di sisi…

Selera dijamah sebelum Subuh,
Azan Maghrib tanda berbuka,
Sebulan cuma Ramadhan berlabuh,
Mohon berkat selagi mata terbuka…

Siang bertahan menghitung waktu,
Terawih tak lupa di malam hari,
Mahmudahkan diri setiap waktu,
Walau Ramadhan kan pergi esok hari…

Nukilan:
No-rulesz Has’z
( Dunia Syair )

PANTUN NASIHAT TENTANG PUASA


BY: Musni Japrie


Semut kecil jalan beriringan
Bila menggigit tanpa terasa
Bila kalian ingin mendapatkan ampunan
Janganlah lupa melakukan puasa

Burung terbang diangkasa
Hinggap dipucuk cempaka
Marilah kita berpuasa
Agar terlepas dari siksa neraka

Rumput ditaman dimakan angsa
Anak itik jalan berdua
Bulan ramadhan bulannya orang berpuasa
Untuk mengejar tempat disurga

Kayu kampar hanyut di dermaga
Merpati bersarang di kaki lima
Puasa tidak hanya menahan lapar
Tetapi juga dilarang bersenggama

Burung terbang menggelepar di udara
Anak-anak bertamasya ke kaliurang
Percuma berpuasa menahan lapar
Bila mulut suka menggibah orang

Burung gelatik terperangkap diangkasa
Sedap malam bunga selasih
Belumlah lengkap berpuasa
Kalau malam tidak tarawih


Selamat Jalan Kekasih


By : Musni Japrie


Rembang petang menjemput senja
B ayang-bayang terhapus sudah
Selendang pelangi dikaki langit melepas petang
Rerumputan di padang hijau berkerudung malam

Tirai panggung telah diturunkan
Usailah sudah cerita panjang perjalanan
Dentangan tangga nada melengking tinggi memutuskan dawai cinta
Pupuslah symponi rindu dua anak manusia

Engkau kayuh biduk barumu mengalir kemuara
Berlayar menuju pelabuhan tambatan dibalik senja
Meninggalkan jejak buih mengapung di laut lepas
Selamat jalan kekasih kubisikkan sendu

Minggu, 14 Agustus 2011

CINTAKU ENGKAU SEGALA-GALA NYA



By : Musni Japrie

Cintaku Engkaulah segala-galanya
Aku reguk habis nikmat tak terhitung dari-Mu
Engkau hamparkan apa yang aku minta
Engkau berikan kehangatan cinta dengan siraman mentari pagi
Engkau buai aku dengan selimut malam dalam tidurku
Engkau lukis keindahan rembang petang dengan untaian pelangi
Tetapi semuanya terabaikan dariku
Lirikan rindu dunia dan lambaian tangan-tangan nafsu berahi
Kemilau gemerlap harta dan nyanyian bisikan syaitan
Membuat aku tergoda dan jatuh terlena dibuai mimpi fatomargana
Aku berlari meninggalkan cinta-Mu
Mengejar cinta dengan janji-janji kosong
Melalaikan aku dari cinta-Mu
Aku telah berbagi cinta dengan selain Engkau

Wahai yang Maha Segala-galanya
Engkau tak pernah tinggalkan aku dari cinta-Mu
Engkau bisikkan kembali rindu-Mu
Terbangun aku dari tidur dan mimpi yang melalaikan
Wahai yang mempunyai rindu
Hidupkan kembali lentera hati yang telah memadam
Rangkul aku kembali dalam hariban-Mu
Bangkitkan gairahku untuk bercinta dengan-Mu
Gelitiklah kalbuku dengan rindu kepada-Mu
Dalam fajar, siang, rembang petang, temaram senja dan gelapnya malam
Utuhkan cintaku hanya untuk-Mu
Tolonglah aku untuk tidak lalai dari-Mu wahai yang kucinta.

Tepian Mahakam, media Agustus 2011

Jumat, 12 Agustus 2011

WAHAI KEKASIH



By : Musni japrie


Wahai kekasihku
Kulantunkan nada cintaku untukmu
Nada cinta yang penuh kerinduan untuk memelukmu
Rindu yang tak bertepi bergelayut dalam hayalku

Wahai yang tersayang
Dimatamu kulihat ada bayang-bayang
Anganku merengkuhmu dalam terawang
Tergoda aku akan candamu diantara bintang-bintang

Wahai adinda
Engkau bunga hati berhiaskan kemala cinta
Engkau balut rindumu dalam bisikan senja
Bagaikan burung kenari menari ria

Kamis, 11 Agustus 2011

WAHAI KEKASIH



By : Musni japrie

Wahai kekasihku
Kulantunkan nada cintaku untukmu
Nada cinta yang penuh kerinduan untuk memelukmu
Rindu yang tak bertepi bergelayut dalam hayalku

Wahai yang tersayang
Dimatamu kulihat ada bayang-bayang
Anganku merengkuhmu dalam terawang
Tergoda aku akan candamu diantara bintang-bintang

Wahai adinda
Engkau bunga hati berhiaskan kemala cinta
Engkau balut rindumu dalam bisikan senja
Bagaikan burung kenari menari ria

A L - W A H H A B



Allah Subbhanaa wa ta’ala yang Maha Pemberi Karunia-Nya yang Agung
Maha Pemberi segala nikmat –nya
Maha melimpahkan pemberian-Nya kepada para hamba-Nya
Betapa Banyak , betapa luas dan betapa beragam anugerah serta pemberian-Nya

Ditangan-Nya lah perbendaharaan segala sesuatu
Kerajaan langit dan bumi serta keberlangsungan segala urusan
Dia Maha mengatur segala sesuatu sesuai dengan kehendaknya
Apa yang Dia kehendaki pasti terjadi
Dan apa yang tidak Dia kehendaki pasti tidak akan terjadi

Dia akan memberi siapa yang dikehendaki
Dan tidak memberi kepada yang Dia kehendaki
Tidak ada yang dapat menghalangi apa yang Dia berikan
Dan tidak ada yang dapat memberikan apa yang Dia berikan

Allah aja wajjala menganugerahkan apa saja yang Dia kehendaki
Kepada siapa saja yang Dia kehendaki.
Karunia serta anugerahnya terus berlanjut tanpa putus
Allah mencurahkan pemberian-Nya sebelum diminta
Pemberiannya sejak makhluk dalam kandungan hingga ajal tiba.

Kasih sayang adalah rahmat anugerah-Nya
Siapa-siapa mendapatkan rahmat-Nya niscaya akan memperoleh
Kebahagian di dunia dan diakhirat.

Samarinda, 12 Romadhan 1432
(Disunting dari Majalah As-Sunnah Noi.04-05 tahun XV )

Selasa, 09 Agustus 2011

MENGIKUTI JEJAK RASUL



BY : Musni Japrie

Terpahat di dinding kalbu setiap insan mu’min
Ungkapan kata sang pemberi teladan
Kuwariskan dua pusaka tak ternilai
Kitabullah dan as-sunnah

Tali pengikat agar kalian tidak salah memilih
Jalan menuju akhlakul karimah
Apabila kalian saling terpecah
Kembalilah kepadanya
Kitabullah kalamullah
As-sunnah jalan hidupnya Rasul

Di padang arafah
Di haji perpisahan
Rasul pilihan pemimpin umat
Dibisiki pesan : ‘Telah sempurna agama ini “
Lengkaplah sudah syari’at
Jauhkan perkataan ulama yang menyalahi kitabullah dan as-sunnah
Jadilah insan yang berpegang teguh pada jejak Rasulullah

Empat belas abad silam Rasul pilihan berpesan
janganlah membuat yang baru dalam agama
Hal-hal yang baru dalam agama tertolak dan sesat
Sesat itu tempatnya di neraka
Pegang teguhlah sunnahnya Rasul dan sunnahnya para sahabat
Gigit dengan geraham kalian.

Berjalanlah di jejak yang Rasul gariskan
Warisan sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in
Diriwayatkan ulama salafus shalihin
Sunyi dari bid’ah

Jalan Jakarta, BB-12
Romadhan 1432

Senin, 08 Agustus 2011

RASULULLAH SANG TELADAN



By : Musni Japrie


Mentari pagi menyelinap diseantero padang pasir tandus
Mengoyak gelapnya malam kejahilan
Telah datang sosok pembawa risalah
Pembimbing umat dari kebangkrutan iman
Yang menenggelamkan syirik penyembahan berhala
Telah datang sosok pemimpim umat
Sang pencerah kalbu pembawa lentera hati
Menerangi kegelapan jiwa yang diselimuti kebodohan
Menuntun umat dengan santun bangkit dari kesesatan
Merangkul dalam pelukan hangat agar umat tidak tersesat jalan
Menunjuki umat kepada peng Esaan Sang Pencipta
Membawa umat untuk sujud kepada satu-satu nya yang hak untuk disembah
Menjauhkan penyembahan kepada selain Allah
Telah datang Sang Pencerah
Mengajak kepada keta’atan hanya pada Allah semata
Mengajak kepada keta’atan menjalankan syari’at
Memerintahkan menjauhi segala bentuk larangan
Rasulullah sang pemberi teladan bagi umah

Rasulullah sang pemimpin teladan
Yang memberi teladan bagi pemimpin umah
Rasulullah sang penguasa teladan
Yang wajib diteladani oleh seluruh penguasa di muka bumi
Rasulullah sang pemutus teladan
Yang menjadi teladan bagi para hakim

Wahai Rasulullah teladan kami
Engkaulah teladan dalam segalanya
Engkau contohkan menjadi suami yang baik
Engkau contohkan hidup zuhud tidak tergoda harta
Engkau tinggalkan sikap angkuh dan sombong untuk kami teladani
Senyummu yang selalu menghias bibir gambaran kerendahan hati
Patut kami teladani
Engkau teladankan mencintai saudara muslim karena Allah
Kami ta’ati apa yang engkau pesankan
Tuk menggapai kemaslahatan umat

Wahai sang pemberi teladan
Engkau menjadi ikutan umah dalam bertauhid
Ikutan dalam ibadah
Ikutan dalam habblumminallah
Ikutan dalam habblumminannas
Engkau adalah teladan kami dalam amar ma’ruf nahi munkar

Wahai Rasulullah sang pemberi teladan
Engkau teladan kami menuju telagamu di surga
Engkau teladan kami menjauhi siksa api neraka
Engkaulah yang telah memberikan tuntunan
Untuk berbuat bagi dunia dan akhirat kami

Di ujung kampung, romadhan 1432 H


Minggu, 07 Agustus 2011

RASULULLAH ENGKAU KECINTAAN UMAT



Shalawat dan salam bagimu ya Rasulullah
Penghulu para nabi
Nabi terakhir yang diutus Allahurabbi
Nabi yang ummi
Nabi yang menjadi kekasih Allah
Pemberi petunjuk bagi seluruh bani Adam
Engkau ya Rasul telah menerangi kegelapan hati umat karena kejahilan
Engkau bagaikan obor yang menerangi agar tidak tersesat jalan
Engkau bagaikan mentari pagi menguak kegelapan malam
Engkau bagaikan lentera hati membuka kesadaran
Engkau Rasul yang menghapus kegelapan syirik
Menghapus penghambaan manusia pada berhala
Menuju jalan tauhid kepada Allah Yang Esa
Engkau da’wahkan islam bagi segenap umat
Sarana menuju kemaslahatan umat
Ya Rasul kecintaan umat
Engkau khalifah dimuka bumi
Penguasa tanpa mahkota
Penguasa tanpa istana
Penguasa tanpa harta melimpah
Penguasa yang ditakuti dan disegani kaum musyrik dan kufarmewme
Engkau lakukan jihad memerangi kemusyrikan dan kekafiran
Engkau kibarkan panji-panji kebenaran
Engkau perangi kemunkaran
Nabi dan Rasul yang menyeru kepada duakalimah syahadah

Ya Rasul kecintaan umat
Engkau wariskan dua pusaka tak ternilai
Al-Qur’an dan AS-Sunnah
Dua pusaka pegangan umah dalam melayari perjalanan hidup
Dua pusaka pemisah yang hak dan bathil
Dua pusaka penentu perintah yang wajib diikuti
Dua pusaka penentu larangan yang wajib ditinggalkan
Pusaka yang menuntun umat mencapai ridha Allah

Ya rasul kecintaan umat
Kami mohonkan syafaatmu kelak dihari penantian
Kami dahaga akan air ditelagamu yang ada di surga
Engkaulah yang kucintai melebihi cintaku pada keluarga dan diriku sendiri

Ujung Kampung, Agustus 2011
( by: Musni Japrie )

Sabtu, 06 Agustus 2011

Kusebut Kata : Subhanallaah



By : Musni Japrie

Kutatap langit membiru tanpa batas
Awan putih terapung bagaikan tebaran kapas
Burung-burung terbang menggores angkasa
Kubisikkan kata : Subhanallaah
Engkaulah Rabb yang menciptakan ini

Berdiri dibibir pantai berpasir lembut
Buih-buih gelombang berlomba membasahi tepian
Kupandangi mentari petang memerah saga
Bias pelangi mengukir kaki langit dengan warna warni memikat
Nelayan membentang layar melaju membelah ombak
Burung camar terbang rendah menggapai laut
Terucap kata :Sungguh sangat memikat hati
Buah karya pelukis nan Agung
Subhanallaah ……… terbetik disanubari

Dibelai angin petang yang membius
Terlena dipunggung bukit
Mentari menyiramkan cahayanya disela-sela dedaunan hijau
Terpukau pandangan akan hamparan sawah menguning
Berujung dikaki gunung megah dikejauhan membiru
Ribuan Unggas b erterbangan berebut memetik bulir padi
Indah nian tak terlukiskan
Tidak ada kata patut kecuali kusebutkan : Subhanallaah …..
Engkau telah ciptakan bumi ini dengan sangat sempurna

Ketika burung-burung pulang kesarang
Anak gembala dipunggung kerbau pulang kandang
Cahaya petang terhapus kemuning senja
Azan mengumandangkan nada seruan
Bergumam suara : Subhanallaah…. Indah nian ciptaan-Mu

Di Pelataran Agung-Mu Nan lapang


( KH. A. Mustofa Bisri)

Di pelataran agungMu
nan lapang kawanan burung merpati
sesekali sempat memunguti butir-butir
bebijian yang Engkau tebarkan
lalu terbang lagi
menggores-gores biru langit
melukis puja-puji
yang hening

Di pelataran agungMu
nan lapang aku setitik noda
setahi burung merpati menempel pada pekat

gumpalan yang menyeret warna bias kelabu
berputaran mengatur
melaju luluh dalam gemuruh
talbiah, takbir dan tahmit
Dikejar dosa-dosa
dalam kerumuman dosa
ada sebaris doa
siap kuucapkan
lepas terhanyut air mata
tersangkut di kiswah nan hitam

Di pelataran agungMu
nan lapang
aku titik-titik tahi merpati
menggumpal dalam titik noda berputaran,
mengabur, melaju, luluh
dalam gemuruh talbiah,
takbir dan tahmit
mengejar ampunan dalam lautan
ampunan
terpelanting dalam qouf dan roja.

Label: Puisi KH. A. Mustofa Bisri

Jumat, 05 Agustus 2011

T A U B A T


<

By : Musni Japrie

Tersesat dibelantara hutan kemilau dunia yang memikat
Mengikuti jejak nyanyian malam yang menghanyutkan
Terlarut dalam manisnya madu dunia yang menggoda
Terjerembab dalam lumpur kemaksiatan penuh gairah
Terbenam dalam lubang kelam hawa nafsu
Bernafas dalam lumpur kegelapan tanpa bintang
Berjalan dilorong labirin tak berujung
Akhirnya terhempas dalam timbunan dosa yang menggunung
Ya Rabb kami ………..
Tolonglah kami dari gelapnya malam
Berilah kami lentera mencari jalan-Mu
Angkatlah kami dari kubangan lumpur yang menyesakkan
Selamatkan biduk kami dari badai dan gelombang yang menghempaskan
Selamatkan kami dari rangkulan belaian angin fatomargana yang membuai
Singkapkan halimun yang menyelimuti cahaya-Mu
Dengan cahaya-Mu kami rengkuh dayung kehidupan
Disamudera yang bermandikan bayang-bayang rembulan dan gemerlapnya bintang
Berlayar menuju daratan penuh magfirah-Mu
Kami labuhkan diri kami dipelabuhan cinta-Mu
Ya Rabb Yang Maha Pengampun
Ya Rabb Yang Maha Penolong
Dengan Taubat kami bertolak menuju -Mu.

Kota Tepian, Agustus 2011/Romadhan 1432 H

Bahana Bencana



BY : Musni Japrie

Telah nyata kerusakan di bumi oleh manusia
Bencana membahana di mana-mana
Bumi bergoncang
Kota dan gedung luluh lantak berantakan
Gelombang pasang bergerak kebibir pantai
Menggulung daratan tiada terperi
Kehidupan terhenti jasad membeku
Gunung-gunung memuntahkan lava dan bebatuan
Awan panas merayap membakar
Banjir lahar dingin menyapu segalanya
Hujan badai, tanah longsor dan banjir bandang diseantero bumi
Menghanyutkan kehidupan
Bencana …………bencana …….. dimana-mana
Marahkah Sang Pencipta atau murka ?
Peringatan, musibah ataukah hukuman setimpal buat manusia ?
Olah manusia yang kebanyakan congkak
Atas kekuasan-Nya
Manusia yang banyak membelakangbi Rabb-Nya
Kebanyakan manusia yang lebih memilih jalan mengerjakan larangan
Kebanyakan manusia yang lebih memilih untuk menolak perintah-Nya
Kebanyakan manusia lebih memilih berbuat kemunkaran dan kemaksiatan
Kebanyakan manusia menyukai yang haram meninggalkan yang hak
Hiburan malam kemilau menawan menawarkan kenikmatan
Masjid, langgar dan surau kesepian
Kebanyakan manusia menolak untuk berbuat kebajikan
Kebanyakan manusia enggan menegakkan amal shaleh dan kemaslahatan
Kebanyakan manusia enggan untuk mentauhidkan Yang Esa
Kebanyakan manusia menyukai untuk membagi cinta kepada selain-Nya
Kebanyakan manusia enggan tunduk dan ta’at kepada sunnah
Rasul-Nya
Manusia lebih memilih ta’at kepada ulama panutannya
Manusia lebih menyukai akan godaan hawa nafsunya
Manusia lebih cinta kepada bid’ah
Manusia lebih memilih jalan yang menyesatkan
Manusia banyak yang memilih kedzoliman
Dzolim pada alam
Dzolim pada sesama
Dzolim pada diri sendiri
Bencana membahana di mana-mana
Marahkan Sang Pemelihara ataukah murka ?
Sang Penguasa Tunggal maha Rahman maha Rahim
Dia hanya mengingatkan kelalaian hamba-Nya
B ersegeralah kembali kejalan-Nya
Sebelum mentari terbit diufuk senja
Bersegeralah menuju ampunan-Nya
Sebelum ajal menjemput
Sebelum tangis air mata darah tak bermanfaat
Rengkuh dan peluklah segera kecintaan Allah
Dengan cintamu yang melebihi dari segalanya.

Romadhan, 1432 H

Bencana Membahana

BY : Musni Japrie

Telah nyata kerusakan di bumi oleh manusia
Bencana membahana di mana-mana
Bumi bergoncang
Kota dan gedung luluh lantak berantakan
Gelombang pasang bergerak kebibir pantai
Menggulung daratan tiada terperi
Kehidupan terhenti jasad membeku
Gunung-gunung memuntahkan lava dan bebatuan
Awan panas merayap membakar
Banjir lahar dingin menyapu segalanya
Hujan badai, tanah longsor dan banjir bandang diseantero bumi
Menghanyutkan kehidupan
Bencana …………bencana …….. dimana-mana
Marahkah Sang Pencipta atau murka ?
Peringatan, musibah ataukah hukuman setimpal buat manusia ?
Olah manusia yang kebanyakan congkak
Atas kekuasan-Nya
Manusia yang banyak membelakangbi Rabb-Nya
Kebanyakan manusia yang lebih memilih jalan mengerjakan larangan
Kebanyakan manusia yang lebih memilih untuk menolak perintah-Nya
Kebanyakan manusia lebih memilih berbuat kemunkaran dan kemaksiatan
Kebanyakan manusia menyukai yang haram meninggalkan yang hak
Hiburan malam kemilau menawan menawarkan kenikmatan
Masjid, langgar dan surau kesepian
Kebanyakan manusia menolak untuk berbuat kebajikan
Kebanyakan manusia enggan menegakkan amal shaleh dan kemaslahatan
Kebanyakan manusia enggan untuk mentauhidkan Yang Esa
Kebanyakan manusia menyukai untuk membagi cinta kepada selain-Nya
Kebanyakan manusia enggan tunduk dan ta’at kepada sunnah
Rasul-Nya
Manusia lebih memilih ta’at kepada ulama panutannya
Manusia lebih menyukai akan godaan hawa nafsunya
Manusia lebih cinta kepada bid’ah
Manusia lebih memilih jalan yang menyesatkan
Manusia banyak yang memilih kedzoliman
Dzolim pada alam
Dzolim pada sesama
Dzolim pada diri sendiri
Bencana membahana di mana-mana
Marahkan Sang Pemelihara ataukah murka ?
Sang Penguasa Tunggal maha Rahman maha Rahim
Dia hanya mengingatkan kelalaian hamba-Nya
B ersegeralah kembali kejalan-Nya
Sebelum mentari terbit diufuk senja
Bersegeralah menuju ampunan-Nya
Sebelum ajal menjemput
Sebelum tangis air mata darah tak bermanfaat
Rengkuh dan peluklah segera kecintaan Allah
Dengan cintamu yang melebihi dari segalanya.

Romadhan, 1432 H

Puisi Rindu Untuk Ibu



By : Musni Japrie


Ketika rinduku padamu menggayut di hati
Kubuka jendela kenangan
Di figura terpampang seraut wajah milikmu
Senyum di sudut bibirmu menyembunyikan kelelahan yang menderamu
Bertahan dalam pahitnya jalan yang ditempuh
Ibu engkau bagaikan karang ditepi pantai yang tegar akan hempasan
gelombang
Engkau bagaikan burung terbang pagi mencari rezeki
Pulang sore menyuapkan makanan bagi anak kesayangan
Engkau panggul beban seorang diri
Bermandikan keringat dibawah terik sengatan mentari
Berbasah-basah oleh tetesan hujan ditengah-tengah badai
Engkau tumpahkan segalanya untuk aku anakmu
Malam dingin engkau selimuti aku dengan kehangatan cintamu
Tidak ada linangan air mata dan desah-desah kepahitan
Senyum di sudut bibirmu gambaran keikhlasanmu
Kegembiraan terpampang diwajahmu melihat aku anakmu ceria
Ibuku ………….
Ketika kerinduan akan masa kecilku menyeruak
Setetes embun disudut mataku menggenang
Aku ingat akan engkau ibuku
Betapa pahit jalan yang engkau lalui untukku
Penyesalan diri menghantui perasaan
Tak satupun yang kulakukan untukmu
Meskipun engkau tak pernah meminta balas
Hanya doa yang selalu terucap
Ya Rahman …… ampunilah dia ibuku
kasihanilah dia ibuku
Sebagaimana dia telah mengasihaniku selagi kecil

Ujung Kota Tepian , 5 Romadhan 1432 H

Rabu, 03 Agustus 2011

KUINGAT ENGKAU CINTAKU

K a r y a : Musni Japrie

Dikeheningan ujung malam sepi
Kutinggalkan ranjang malam yang penuh gairah
Kubasuh jiwa dengan air sejuk menyegarkan
Aku sambut Kekasih yang turun kelangit dunia
Sujud pasrah dalam tahajud aku ingat Engkau
Aku menyebut nama-Mu cintaku
Ketika fajar menguning dikaki langit timur, aku bersujud dalam sholat subuh hanya untuk mengingat –Mu
Ketika embun pagi menggantung di ranting pepohonan dan ketika matahari sepenggalah tiada yang ku ingat selain Engkau cintaku
Aku bersujud dalam sholat dhuha
Kusebut lagi nama-Mu dalam zhuhur ketika matahari tergelincir,karena aku cinta Engkau cintaku.
Ketika bayang-bayang telah memanjang
Matahari condong kebarat
Aku basuh mukaku untuk bersujud dalam ashar
Ketika senja temaram tiba, warna langit merah tembaga
Suara azan telah menggema
Kuhamparkan sujud dalam sholat magrib untuk mengingat-Mu semata wahai cinta-ku
Gelap malam menghapus cahaya senja
Bintang dilangit juardi berkelip
Kupasrahkan diriku dalam bersujud di sholat isya
Tiada waktu tanpa mengingat-Mu cintaku
Tiada waktu tanpa menyebut nama-Mu
Tanpa henti mengharap ridho-Mu
Engkaulah segalanya bagiku
Engkaulah yang Maha Mendengar pintaku
Tolonglah aku wahai Cintaku untuk menggapai cinta-Mu.

Ba’da ashar, awal romadhan 1432 h

Selasa, 02 Agustus 2011

Romadhan Telah Datang


K a r y a : Musni Japrie


Telah datang romadhan
Bulan yang penuh dengan ampunan
Bulan dengan berbagai kebaikan
Romadan yang penuh kebaroqahan
Romadhan bulan yang banyak menjanjikan
Bulan yang di dalamnya terdapat malam lebih baik dari seribu bulan
Romadhan terpilih sebagai bulan diturunkannya Al-Qur’an
Kalamullah pembimbing manusia kejalan Tuhan
Romadhan bulan bagi kaum beriman
Menahan lapar dan dahaga seharian
Romadhan menjanjikan berlipat pahala dan ganjaran
Bagi mereka yang melaksanakan ibadah karena iman
Mereka yang berpuasa melawan godaan
Romadhan bulan kesetiakawanan
Bulan bagi para dermawan
Membagi rezeki bagi kaum duafa yang kekurangan
Bulan untuk berlomba-lomba membangun kebajikan
Bulan untuk berlomba-lomba meninggalkan godaan syaitan
Wahai para kerabat seiman
Bersegaralah merebut kemenangan
Tinggalkan segala bentuk kemaksiatan
Sejak fajar hingga senja saat berkumandang azan.

Jalan Jakarta BB-12, 3 Romadhan 1432 H

Senin, 01 Agustus 2011

D o a



O l e h : Musni Japrie

Nyanyian serangga malam meningkahi keheningan dipenghujung malam
Kuabaikan hangatnya ranjang kehangatan
Membasuh kalbu dengan ketundukan kepada Ajja wa Jalla
Larut dalam kepasrahan diri
Hanyut dalam papanya hamba didepan sang Khalik
Kutadahkan pinta kehadirat-Mu ya Rahman ya Rahim
Berilah aku lentera hati pembimbing ke jalan-Mu
Kokohkan bidukku berlayar dalam badai godaan samudera dunia
Kokohkan bidukku dari hempasan gelombang nafsu
Teguhkan jiwaku dari belaian nyanyian yang menghanyutkan
Jauhkan diriku dari belaian angin yang membisikkan kepalsuan
Tuntunlah aku menapaki jejak petunjuk-Mu
Giringlah aku dipadang sahara luas menuju oase-Mu
Siramilah aku dengan ridho-Mu dari dahaga akan rinduku kepada-Mu

Dibawah payung langit-Mu
Dibawah selimut malam-Mu
Bersama gairah fajar di ufuk timur
Tercurah harap ampunan –Mu dari segala kekotoran jiwa dan diri
Kutadahkan harap dan pinta kiranya Engkau berikan magfirah-Mu
Ditemaram senja merah tembaga aku tundukan diri
Kupanjatkan doa ; lapangkanlah perjalananku sebagai musafir
Lapangkanlah jalan menuju surga-Mu

Tepian Mahakam, awal Romadhan 1432/1 Agustus 2011